Perencanaan Penjualan
Proses perencanaan penjualan adalah
bagian penting dari PPL karena (a) menyediakan dasar bagi keputusan manajemen
tentang pemasaran, dan (b) berdasarkan keputusan tersebut merupakan pendekatan
terorganisir unrtuk pembuatan rencan penjualan yang menyeluruh. Oleh Karena itu
jika manajemen percaya bahwa suatu rencana penjualan yang relistis tidak dapat
dibuat, terdapat hanya sedikit pembenaran bagi pembuatan PPL. Suatu rencana
penjualan yang lengkap terpadu mencangkup dua rencana terpisah, tapi berkaitan
rencana penjualan strategis dan taktis. Rencana penjualan yang menyeluruh
memasukkan keputusan manajemen seperti tujuan, sasaran, strategi, dan
kepentingan-kepentingan. Ini diwujudkan dalam keputusan perencanaan tentang
volume (unit dan pekerjaan) dari barang atau jasa, harga, promosi, dan usaha
penjualan yang direncankan.
Tujuan utama rencana penjualan
adalah:
- Untuk mengurangi ketidakpastian tentang pendapatan dimasa datang.
- Untuk memasukkan kebijakan dan keputusan manajemen kedalam proses perencanaan (missal rtencana pemasaran)
- Untuk memberikan informasi penting bagi pembentukan elemen lain dari rencana laba yang menyeluruh, dan
- Untuk memudahkan pengendalian manajemen atas kegiatan penjualan yang dilakukan.
Perencanaan Penjualan Dibandingkan
Dengan Peramalan/Prediksi
Perencanaan penjualan dengan
peramalan sering membingungkan. Meskipun berkaitan keduanya mempunyai perbedaan
tujuan yang jelas. Ramalan (forecast) bukan merupakan rencana melainkan suatu
pernyataan atau penaksiran terukur dari keadaan di masa yang akan datang
tentang pokok tertentu, missal pendapatan penjualan berdasarkan satu atau lebih
asumsi yang jelas. Ramalan harus selalu menyatakan asumsi yang mendasarinya.
Ramalan harus dipandang sebagai salah satu masukan dalam pembuatan rencana
penjualan. Manajemen perusahaan mungkin menerima, memodifikasi, atau mungkin
menolak ramalan tersebut.
Ramalan penjualan diubah menjadi
rencana penjualan saat manajemen dapat mempertahankan pertimbangan manajemen,
strategi yang direncanakan, komitmen dari sumber-sumber daya, dan komitmen
manajerial terhadap tindakan agresif untuk mencapai tujuan penjualan.
Sebaliknya ramalan penjualan merupakan fungsi staf teknis. Contohnya “Tennessee
Gas Tranmision dalam brosurnya tahun 1986” menyatakan bahwa “ perencanaan
dan analisis pasar- sebagai seorang analisis dalam departemen ini. Anda akan
mempersiapkan penggunaan alat computer yang canggih, ramalan 6 samapai 18 bulan
berdasarkan informasi dan tren pasar terakhir, menjalankan riset pasar gas
berdasarkan analisis ekonomis dan kompetisi, dam membuat laporan yang mendalam
untuk perwakilan nasional dan negara bagian dan manajemen senior TGT”.
Sangat penting untuk membuat
perbedaan antara ramalan penjualan dengan rrencana penjualan terutama karena
staf teknis internal tidak diharapkan atau diperbolehkan membuat keputusan dan
kebijakan pokok manajemen yang lengkap dalam setiap rencana penjualan. Oleh
karena itu elemen dari pengalaman dan kebijakan manajemen harus melebur dalam
rencana penjualan. Ramalan awal dan biasanya harus terdapat lebih dari satu
untuk menunjukan penjualan yang mungkin dalam berbagai asumsi alternative
merupakan sumber penting dari informasi dalam pembentukan strategi manajerial
dan komitmen sumber daya.
Perbandingan Antara Rencan Penjualan
Strategis Dan Taktis
Rencana penjualan strategis
sebagasi pendekatan praktis, suatu perusahaan
menjadwalkan penyelesaian dari rencana jangka panjang strategis sebagai satu
dari langkah pertama dalam proses perencanaan keseluruhan. Contohnya, sebuah
perusahaan beroperasi , dalam satu tahun kalender mungkin menyelesaikan rencana
penjualan jangka panjang, paling tidak dalam bentuk yang sementara, pda akhir
juli karena ini memberikan jangka waktu yang cukup bagi pertimbangan yang
mendesak yang penting untuk pembuatan rencana laba jangka sebelumnya. Rencana
jangka panjang biasanya dibuat untuk bebrapa tahun. Rencana penjualan jangka
panjang menggunakan pengelompokan produk yang luas dengan pertimbangan terpisah
antara produk dan jasa utama dengan produk dan jasa baru. Rencana penjualan
jangka panjang biasanya mencangkup analisi mendalam potensi pasar dimasa yang
akan datang, yang mungkin dibentuk dari pasar dari dasar utama seperti
perubahan populasi, pernyataan ekonomi, proyeksi industry, dan tujuan
perusahaan.
Rencana penjualan taktis
pendekatan umum untuk rentang jangka waktu berjangka pendek
dalam perusahaan adalah merencanakan penjualan untuk 12 bulan mendatang,
merinci rencan secara kuartalan dan bulanan untuk kuaral pertama. Pada akhir
tiap bulan atau kuartal tahun tersebut, rencana penjualan dipelajari kembali
dan diperbaiki dengan menambah satu periode dimasa datang dan dengan
menghilangkan periode yang baru berakhir. Jadi, rencan penjualan taktis
biasanya merupakan pokok yang ditinjau dan diperbaiki dengan dasar kuartalan. Jumlah
perincian dalam rencan penjualan taktis merupakan fungsi lingkungan dan
karakteristik perusahaan. Rencana penjualan jangka pendek harus mencangkup
pertimbangan terperinci, mengingat rencana jangka panjang harus menyeluruh.
Untuk membentuk kebijakan dalam rencan penjualan jangka pendek, pertanyaan
utama adalah penggunaan dari hasil-hasil. Pertama, pertimbangan utama adalah
untuk menyediakan rincaian bagi pusat tanggungjawab untuk tujuan perencanaan
dan pengendalian. Kedua, rencana penjualan jangka pendek harus menyediakan
tentang rincian yang dibutuhkan untuk melengkapi komponen rencana laba bagi
manajer fungsional lainnya.
Pembuatan Rencana Penjualan Yang
Menyeluruh
Langkah 1 membuat
pedoman khusus menejemen untuk perencanaan penjualan mencakup proses
perencanaan penjualan dana penanggung jawaban perencanaan. à semua bagian
manajemen yang termasuk dalam proses perencanaan penjualan harus dilengkapi
dengan pedoman khusus manajemen untuk diikuti dalam perencanaan penjualan. Pada
dasarnya pedoman ini harus merinci pertangungjawaban perencanaan penjualan.
Tujuan utama pedoman ini adalah untuk mencapai koordinasi dan keseragaman dalan
proses perencanaan penjualan.
Langkah 2 mempersiapkan
satu (atau lebih) ramalan penjualan pasar yang konsisten dengan pedoman
peramalan khusus termasuk asumsi-asumsinya. à satu ramalan penjualan atau
lebih harus dipersiapkan. Setiap ramalan yang terpisah harus menggunakan asumsi
yang berbeda, yang harus dijelaskan dengan ramalan tersebut. Pedoman manajemen
(langkah 1) harus memberikan asumsi yang luas. Ramalan harus mencangkup ramalan
strategis dan taktis yang konsisten dengan dimensi waktu yang digunakan dalam
perencanaan laba yang menyeluruh. Metode peramalan secara luas diklasifikasikan
sebagai (a) kuantitatif, (b) secara teknologi, (c) berdasarkan kebijakan.
Metode peramalan ini mencangkup time-series smoothing, decomposition for time
series, advance time series, simple regression, multiple regression, dan
modeling.
Langkah 3 menyusun
semua data lain yang relevan dalam pembuatan rerncan penjualan yang menyeluruh.
adalah hambatan utama yang harus dievaluasi adalah:
- Kapasitas pabrik adalah evaluasinya mencangkup pengawasan pabrik dan hal lain mengenai penambahan modal. Tidak perlu jumlah penjualan lebih besar dari pada yang dapat diproduksi, atau biasanya tidak dianjurkan mengoperasikan pabrik diatas kapasitas ekonomisnya. Pilihan lain mungkin terdapat kelebihankapasitas produktif dan fasilitas lain yang tidak digunakan.
- Sumber-sunber bahan mentah dan perlengkapan atau bang untuk dijual kembali. à pernyataan tentang kuantitas, harga penjualan, kualitas, dan jadwal pengiriman, harus dipecahkan.faktor personel dapat menjadi factor kritis dalam penentuan jumlah barang yang dapat diproduksi dan dijual. Factor ini mungkin berlaku bagi semua kelompok personel dan terutama karyawan yang sangat terlatih. Persoalan ini merupakan masalah bagi direktur personalia tentang program perekrutan karyawan dan pelatihan, terutama jika direncanakan peningkatan yang besar dalam penjualan dan produksi.biaya pelatihan tenaga kerja sering merupakan factor penentu. Juga, pengurangan volume penjualan yang besar dapat menyebabkan masalah ketenagakerjaan yang serius.
- Ketersediaan orang-orang utama dan tenaga kerja. à ini masalah keuangan perusahaan karena membawa masalah pembiayaan produksi, penembahan modal, dan upaya penjualan yang termasuk dalam rencana penjualan.
- Ketersediaan modal. adalah Likuiditas sangat penting karena kas harus tersedia saat dibutuhkan untuk penambahan modal, riset, pengkajian, bahan baku, persediaan, biaya-biaya, hutang-hutang, dan dividen. Penjualan mungkin tidak menyediakan kas yang cukup jika kreditnya tinggi dan penagihannya lambat.
- Ketersediaan dari alternative jalur-jalur distribusi.
Kelima factor ini memerlukan
evaluasi dan koordinasi diantara pimpinan dari berbagai bidang fungsional dalam
pembuatan rencan penjualan.
Langkah 4 berdasarkan
langkah 1, 2, 3, di atas, gunakan evaluasi manajemen untuk membuatr rencana
penjualan yang menyeluruh. adalah dengan menggunakan informasi dari langkah
1,2,3 manajemen membuat perencanaan penjualan yang menyeluruh. Untuk melakukan
ini proses perencanaan harus disusun untuk memaksimumkan (a) motivasi para
tenaga penjualan dan (b) realism dalam rencana penjualan, proses ini harus
menunjukan kepentingan tujuan manajemen strategis dan taktis. Untuk memotivasi
perilaku dan persepsi yang penting proses ini harus mencangkup partisipasi
manajer penjualan dari bawah ke atas sampai ke tingkat setinggi mungkin.
Apabila mungkin tenaga penjualan
yang berkaitan langsung dengan pelanggan harus berpartisipasi karena mereka
sering mampu memperoleh informasi yang berkaitan dengan rencana pembelian masa
depan dan tekanan kompetisi. Bagian terpenting dalam pendekatan partisipasi ini
adalah untuk membuat rencan penjualan taktis adalah kesempatan untuk
menyajikan, menerangkan, mem[ertahankan dan menanggapi pertanyaan tentang usulan
rencan penjualan untuk tiap kelompokpartisipan utama. Salah satu skenarionya
adalah untuk setiap manajer setiap daerah penjualan, sesuai dengan jadwal
sebelum rencana penjualan sebelumnya, adalah menyajikan rencan penjualan
regional yang direkomendasikan kepada kelompok perencanaan penjualan yang
dipimpin oleh eksekutif penjualan tingkat atas. Empat pendekatan partisipatif
berbeda secara luas digunakan memilki karakteristik sebagai berikut:
- Gabungan dari tenaga penjual (partisipasi maksimum)
- Gabungan manajer-manajer divisi penjualan ( partisipasi terbatas pada manajer-manajer)
- Keputusan eksekutif (partisipasi terbatas pada manajer tingkat atas)
- Pendekatan statistic ( ahli-ahli teknik ditambah partisipasi terbatas)
Gabungan para tenaga penjualan
pendekatan ini menekankan
pertimbangan dan keahlian dari tenaga penjualan karena ini menyediakan
serangkaian evaluasi dan persetujuan. Partisipasi tingkat tinggi, dari bawah ke
atas, sangat ditekankan. Pendekatan ini terbatas terutama pada perencanaan
taktis jangka pendek.
Gabungan manajer-manajer divisi
penjualan
pendekatan ini menekankan
pertanggungjawaban manajer penjualan daerah atau produk dan bukan tenaga
penjual secara individu. Pendekatan tersebut pada umumnya digunakan untuk
perencanaan penjualan jangka pendek, dan beroperasi dalam keadaan hamper sama
dengan yang sudah dijelaskan diatas untuk pendekatan gabungan tenaga penjualan,
kecuali bahwa awal perkiraan penjualan dipersiapkan oleh manajer penjualan dan
bukan oleh tenaga penjualan. Metode ini digunakan secara luas oleh semua
perusahaan dari semua ukuran.
Keputusan eksekutif
bebrapa perusahaan menemukan bahwa
tidak pantas mengirimkan perwakilan kelapangan atau meminta tenaga penjualan
untuk memperkirakan penjualan awal. Khususnya jika penjual tidak dilatih untuk
melaksanakan fungsi ini atau saat situasi pasar yang rumit. Oleh karena itu
tidak aneh jika perencanaan penjualan diselesaikan oleh manajer yang lebih
tinggi. Pendekatan ini mempunyai sejumlah variasi prosedur.
Pendekatan statistic
metode peramlan ni sering
disesuaikan untuk menggunakan lansung sebagai langkah awal dalam pembuatan
rencan penjualan. Penggunaan metode ini untuk tujuan sempit ini memerlukan
seseorang yang terlatih secara teknis.
Langkah
5 menjamin komitmen manajerial untuk mencapai tujuan yang
diinginkan dalam rencan penjualan yang menyeluruh. adalah manjemen tingkat atas harus
memberikan komitmen penuh untuk mencapai tujuan penjualan yang diperinci dalam
rencan penjualan yang disetujui. Komitmen ini memerlukan komunikasi para
manajer penjualan tentang tujuan, rencan pemasaran yang disetujui, dan strategi
pertanggungjawaban penjualan, komitmen harus kuat dan selalu dirasakan dalam
kegiatan sehari-hari.
PERTIMBANGAN ALTERNATIF DALAM
PEMBUATAN RENCANA PENJUALAN YANG REALISTIK
Mencangkup pertimbangan berbagai
kebijakan dan alternative yang berkaitan dan pilihan akhir menejemen eksekutif
diantara banyak kemungkinan tindakan. Keputusan penting harus dibuat tentang
masalah-masalah seperti produk baru, menghentikan produk lama, penentuan harga,
perluasan atau penyempitan daerah penjualan, jumlah tenaga penjualan, jalur
distribusi yang baru, keterbatasan biaya distribusi, periklanan dan kebijakna
promosi lainnya.rencana penjualan yang realistic termasuk serangkaian keputusan
manajemen yang sering berkaitan. Selain biaya periklanan, biaya penjualan, dan
rencana pemasaran, rencana penjualan yang lengkap juga meliputi program kerja
dan organisasi untuk upaya penjualan dan sekelompok koordinasi, pengertian
penting bagi usaha yang efisien dan agresif untuk memaksimumkan pendapatan,
penjualan dengan biaya minimum. Untuk pertimbangan penggambaran akan
dipertimbangkan dua masalah perencanaan penjualan (a)alternative
harga-biaya-volume dan (b) alternative lini produk.z
Pertimbangan harga pokok-biaya-volume
dalam perencanaan penjualan
Strategi ini merupakan bagian yang
penting dalam perencanaan penjualan. Dalam pasar yang kompetitif, harga dan
volume penjualan saling tergantung karena volume penjualan dan harga sangat
terkait, masalah yang rumit dihadapi oleh manajemen dari hampir semua
perusahaan. Jadi dua dasar yang saling berkaitan yang mencangkup perencanaan
penjualan harus dipertimbangkan: (1) perkirakan kurva permintaan yaitu
perluasan dimana volume penjualan bervariasi pada perbedaan harga yang
ditawarkan dan, (2) kurva biaya per unit, yang berbeda-beda dengan tingkat
produktivitas hasil. Terdapat hubungan timbale balik yang cukup jelas tetapi
sering diabaikan sehingga harus dianalisis secara mendalam untuk menentukan
strategi harga. Peningkatan harga jual dalam penjualan tanpa perubahan dengan
volume direfleksikan dengan nilai uang dalam laba sebelum pajak. Selain itu
peningkatan dalam volume penjualan tanpa kenaikan dalam harga jual
direfleksikan dengan laba sebelum pajak hannya dengan perbedaan antara nilai
penjualan per unit dengan biaya variable per unit dari produk.
Rekomendasi :
menerima penawaran dengan sasaran
sebagai berikut: Usulan dan analisis yang berkaitan didasarkan pada anggapan
bahwa (1) pasar saat ini akan menyerap biaya tetap, dan (2) perjanjian baru
akan tidak mempunyai pengaruh pada volume dan harga pasar saat ini. Jelasalah
jikaasumsi-asumsinya sah, dalam jangka pendek dan jangka panjang, strategi
harga akan layak, jika sebaliknya akan merupakan strategi yang tidak dapat
berjalan secara ekonomis.
Pertimbangan lini produk dalam
perencanaan penjualan
Penentuan jumlah dan variasi dari
produk yang akan dijual oleh perusahaan adalah penting dalam pembuatan rencana
penjualan. Kedua, rencana penjualan baik strategi maupun taktis harus
mencangkup keputusan sementara tentang linin produk yang baru yang akan
diperkenalkan, limi produk lama yang akan dihapus, inovasi, dan produk
campuran. Dengan mengasumsikan rencan penjualan jangka panjang mencangkup
perubahan dalam lini produk, dengan spesifikasi khusus tentang pengaturan
waktunya, perubahan tersebut diantisipasi untuk tahun mendatang harus
dimasukkan menjadi focus utama melalui keputusan manajemen dan dicakup dalam
rencan penjualan jangka pendek. Tujuan utama perencanaan penjualan seharusnya
untuk memaksimumkan laba dalam jangka waktu panjang daripada jangka pendek.
Sebagai petunjuk pentingnya keputusan lini produk adalah survey yang baru-baru
ini memfokuskan pada mengapa bisnis gagal, menyatakan bahwa satu sebab utama
adalah kegagalan manajemen menyaingi pesaing dalam pengembangana produk,
perbaikan, dan desain.
PENGENDALIAN ATAS PENJUALAN
DAN BIAYA-BIAYA YANG BERKAITAN
Pengendalian dalam fungsi penjualan
harus dipandang sebagai kegiatan keseluruhan yang meliputi volume penjualan, pendapatan
penjualan, biaya promosi, dan biaya distribusi. Pengendalian yang efektif
mengharuskan volume penjualan dan biaya distribusi dipandang sebagai satu dan
bukan dua masalah yang terpisah dan permasalahan yang berbeda. Rencan penjualan
memberikan tujuan yang dapat dicapai oleh fungsi penjualan. Sasaran penjualan
(volume dan nilai pendapatan), rencan promosi (pengeluaran yang direncanakan),
dan kegiatan distribusi (biaya distribusi) merupakan tujuan dasar. Ini secara
relative merupakan tujuan yang luas, yang menganjurkan kebutuhan untuk bebrapa
standart jangka pendek dan standar khusus sebagai bagian dari usaha
pengendalian keseluruhan manjemen. Contoh standar khusus yang mungkin digunakan
untuk tujuan pengendalian penjualan adalah:
- Jumlah kunjungan per periode untuk setiap penjualan
- Jumlah peluang baru yang memenuhi syarat
- Jumlah pelanggan baru
- Nilai biaya penjualan langsung per tenaga penjual
- Biayta penjualan sebagai presentaase nilai penjualan
- Ukuran pesanan rata-rata
- Jumlah pesanan yang tidak diterima
- Jumlah pesanan tiap kunjungan
- Kuota nilai penjualan tiap tenaga penjual per periode
Pengendalian yang efektif dari
kegiatan penjualan juga memrlukan laporan kinerja secara periodic oleh pusart
tanggungjawab yang mencangkup penjualan dan biaya. Laporan kinerja harus
dipersiapkan dan didistribusikan setiap bulan. Tetapi, kegiatan penjualan
kritis tertentu dan masalah-masalah mungkin memerlukan laporan kinerja mingguan
atau bahkan harian. Laporan kinerja untuk fungsi pemasaran harus dipersiapkan
oleh staf eksekutif keuangan dan didistribusikan secepatnya setelah akhir
periode.
PERENCANAAN PENJUALAN DALAM
PERUSAHAAN NON MANUFAKTUR
Anggaran Barang Dagangan
Istilah ini digunakan dalam
perusahaan non manufaktur. Biasanya mencangkup perencanaan penjualan, persediaan,
penurunan harga, potongan pegawai, kekurangan persediaan, pembelian, dan marjin
kotor. Rencana penjualan adalah anggaran barang dagangan pertama dalam
perusahaan perdangangan. Dua pendekatan yang berbeda digunakan untuk rencan
penjualan, tergantung pada karakteristik perusahaa. Dua pendekatan itu adalah:
1. Pendekatan harga jual per unit
pertama direncanakan unit yang hendak dijual
dan harga jual per unit untuk tiap produk. Ini sama dengan pendekatan yang
sudah didiskusikan terlebih dahulu dalam bab ini dalam perusahaan manufaktur.
Metode ini diterapkan saat : (1) jumlah lini produk kecil, (2) harga jual
relative tinggi. Contohnya, pendekatan ini biasanya akan digunakan untuk dealer
mobil.
2. Pendekatan nilai penjualan
pendekartan ini merencanakan nilai
penjualan dalam satuan uang hannya untuk departemen penjualan. Departemen
penjualan sering kali dikelola dalam perusahaan eceran per lini produk.
Contohnya, pakaian pria dan wanita. Pendekatan ini digunakan saat : (1) jumlah
lini produk banyak, (20 harga jual antar lini produk sangat bervariasi. Pada
kasus ini sering tidak praktis untuk merencanakan unit dan harga individual
untuk semua barang.
Tanpa menghiraukan kedua pendekatan,
perusahaan grosir dan eceran sering membuat proyeksi penjualan yang independen
dengan menggunakan metode yang berbeda yang didiskusikan pada bagian sebelumnya
pada bab ini. Dua proyeksi yang umum adalah:
- Proyeksi total nilai penjualan perusahaan
- Proyeksi penjualan total oleh departemen penjualan yang digabungkan untuk membuat proyeksi total penjualan perusahaan.
Perencanaan penjualan dalam
perusahaan dagang harus mempertimbangkan, seperti:
- Lingkungan eksternal
- Kondisi umum usaha yang mungkin mempengaruhi perusahaan selama periode mendatang
- Kondisi usaha local yang diharapkan berlaku
- Populasi dalam area pemasaran
- Kemungkinan inflasi atau deflasi
- Perubahan dalam situasi persaingan yang diharapkan
- Perubahan cara dan teknologi yang diharapkan
- Lingkungan internal
- Perubahan kebijakn promosi
- Perubahan lokasi dan ruangan
- Perubahan kebijakan personel
- Perubahan susunan fisik dan susunan barang dagang
- Perubahan kenaikan harga
0 Response to "PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PENDAPATAN: PENJUALAN DAN JASA"
Post a Comment