Pengertian Angaran Kas
Menurut M Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”. Mendefinisikan anggaran sebagai berikut:
Menurut Horgen dalam bukunya “Cost Accounting Amanagerial Emphasis”, adalah sebagai berikut:
Menurut Munandar, (1985 : hal 1), pengertian anggaran yaitu:
Menurut Y. Supriyanto, (1985:227), pengertian anggaran yaitu:
Pengertian Kas
Menurut Munawir (1983:14), pengertian kas adalah sebagai berikut:
Manfaat Angaran Kas
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa anggaran berperan sebagai alat bantu manajemen dalam melakukan perencanaan sumber daya yang akan diperoleh dan digunakan, serta mengendalikan bagaimana sumber tersebut digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.
Anggaran dapat membantu manajemen dalam pengendalian kas, karena anggaran kas memberikan informasi yang berguna tentang pola penerimaan dan pengeluaran kas setiap periode operasi perusahaan,
Tujuan Penyusunan Anggaran Kas
Dengan menyusun anggaran kas perusahaan akan mampu untuk:
Dimensi Waktu Perencanaan dan Pengendalian Kas
Biasanya, perencanaan dan pengendalian kas meliputi tiga dimensi waktu, yaitu budget kas jangka panjang, budget kas jangka pendek, dan budget kas untuk operasional.
Pendekatan Penyusunan Anggaran Kas
Menurut M. Nafarin (2009:312) terdapat dua pendekatan dalam penyusunan anggaran kas, yaitu : (1) pendekatan kas masuk dan kas keluar, (2) pendekatan akunting keuangan. Pendekatan kas masuk dan kas keluar kadang- kadang disebut juga dengan metode langsung. Pendekatan akunting keuangan kadang-kadang disebut juga dengan metode ikhtisar laba rugi atau metode tak langsung.
Menurut Ellen Christina et al (2001:188) ada dua pendekatan dalam menyusun anggaran kas, yaitu :
Sumber dan Penggunaan Kas
Sumber kas masuk yang utama adalah:
Karena anggaran kas seperti yang diuraikan diatas disusun dengan memperkirakan seluruh penerimaan dan seluruh pengeluaran yang terjadi pada sesuatu periode, maka metode anggaran kas seperti ini disebut Metode Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Cash Receipts and Distribursements Method).
Secara ringkas sumber kas masuk dan penggunaan kas keluar sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Manfaat Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
Laporan sumber dan penggunaan kas ini sangat penting, karena dapat dipergunakan sebagai dasar dalam merencanakan kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa yang akan datang.
Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan cash flow ini akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga.Selain itu kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Karena kas merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, sehingga semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya maupun penggunaannya.
Anggaran Kas Jangka Pendek
Anggaran kas jangka pendek umumnya disusun dengan cara menulusuri jejak berbagai kegiatan perusahaan yang mengakibatkan terjadinya arus fisik masuk dan arus fisik keluar. Arus balik dari jejak arus fisik yang masuk akan mengakibatkan terjadinya arus kas keluar. Demikian pula sebaliknya arus balik dari jejak berbagai arus fisik keluar akan mengakibatkan terjadinya arus kas masuk.
Skema berikut ini akan memberikan gambaran yang jelas adanya berbagai keluar dan masuknya arus kas dan arus fisik.
Dalam skema tersebut terlihat adanya empat pihak yang sekaligus menjadi penyalur dana dan penerima dana. Mereka itu adalah:
Di antara perusahaan, Pemilik Modal dan Pemerintah hanya terjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk terjadi pada saat pemilik dan kreditur menyerahkan modalnya pada perusahaan sebagai penyertaan atau sebagai kredit, sedangkan arus kas keluar terjadi pada saat perusahaan membayar kewajiban dalam bentuk pajak,restitusi, bea meterai dan sebagainya pada Pemerintah. Transaksi ini disebut transaksi keuangan yang sifatnya terputus-putus (internittent).
Dengan memahami berbagai kegiatan yang terjadi diantara empat pihak inilah perusahaan akan mampu memperkirakan baik jumlah maupun waktu terjadinya arus kas masuk dan arus kas keluar, baik yang bersifat operasional maupun yang berupa transaksi keuangan. Hasil perekaman arus kas masuk dan arus kas keluar ini kita sebut anggaran kas.
Contoh Kasus Anggaran Kas Jangka Pendek
Berikut ini adalah data yang dimiliki PT LARA yang dikumpulkan untuk melakukan penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 Tahun 20XX:
a) Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai :
b) Skedul Pengumpulan Piutang / Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit:
Keterangan Anggaran Penerimaan Kas:
Keterangan Anggaran Pengeluaran Kas:
Keterangan Anggaran Kas :
Anggaran Kas Jangka Panjang
Bila anggaran kas tahunan disusun dengan cara menelusuri jejak arus fisik masuk dan arus fisik keluar, maka anggaran kas jangka panjang disusun dengan cara membandingkan neraca yang disusun antara dua periode anggaran dan perhitungan rugi laba perusahaan yang terjadi selama periode antara kedua neraca tersebut.
Untuk anggaran kas jangka panjang ini sesuai dengan dimensi waktu dari pengeluaran modal dan rencana laba strategik jangka panjang. Estimasi penerimaan kas (terutama dari penjualan barang atau jasa dan pinjaman), sedangkan estimasi pengeluaran kas adalah terutama untuk biaya-biaya, pengeluaran modal dan pembayaran hutang,yang merupakan dasar yang tepat untuk keputusan-keputusan yang berkaitan dengan keuangan.
Secara hipotesis neraca suatu perusahaan adalah sabagai berikut;
Suatu konsep neraca yang paling awal yang menyatakan bahwa neraca selalu seimbang jumlah kekayaan perusahaan sama dengan jumlah modal yang dimiliki ditambah hutang-hutangnya
Misalkan Selama satu tahun usaha terjadi transaksi sebagai berikut ini:
Dengan transaksi-transaksi diatas maka akibat yang terrjadi adalah:
Pendekatan
seperti diatas berdasarkan suatu anggapan bahwa seluruh transaksi yang
terjadi adalah transaksi kas. Berbagai transaksi yang menyebabkan
meningkatnya/menurunya jumlah kas yang dipolakan sebagai berikut:
Contoh Kasus Anggaran Kas Jangka Panjang
MARI manufacturer merencanakan menambah kapasitas produksinya pada tahun 1988. Manajemen menyusun perencanaan kas jangka lima tahun (2016-2020).
Data yang sudah berhasil dikumpulkan sebagai berikut :
Dengan data tersebut diminta untuk:
1. Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.
2. Menyusun anggaran kas jangka panjang.
Penyelesaian :
Keterangan Perkiraan Rugi Laba Tahunan:
Keterangan Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas:
Keterangan Anggaran Kas Tahunan :
Menurut M Nafarin dalam bukunya “Penganggaran Perusahaan”. Mendefinisikan anggaran sebagai berikut:
”Anggaran
adalah suatu rencana keuangan periodik yang disusun program-program
yang telah disahkan. Anggaran merupakan rencana tertulis mengenai suatu
organisasi yang dinyatakan secara kuantitatif dan umumnya dinyatakan
dalam satuan uang dalam jangka waktu tertentu”.
Menurut Horgen dalam bukunya “Cost Accounting Amanagerial Emphasis”, adalah sebagai berikut:
“
Anggaran merupakan ciri utama dari kebanyakan sistem pengendalian
manajemen kalau di kelola dengan cermat anggaran akan. (a) Membantu
perencanaan, (b) Menyediakan kriteria prestasi, dan (c) Meninggkatkan
komunikasi dan koordinasi dalam organisasi ”.
Menurut Munandar, (1985 : hal 1), pengertian anggaran yaitu:
“Budget
(anggaran) ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis yang
meliputi seluruh kegiatan perusahaan. Yang dinyatakan dalam unit
(kesatuan) moneter dan berlaku untuk jangka waktu (periode) tertentu
yang akan datang.”
Menurut Y. Supriyanto, (1985:227), pengertian anggaran yaitu:
“Budgeting
menunjukkan suatu proses, sejak dari tahap persiapan yang diperlukan
sebelum dimulainya penyusunan rencana, pengumpulan berbagai data dan
informasi yang diperlukan. Pembagian tugas perencanaan, penyusunan
rencana itu sendiri, implementasi dari rencana tersebut, sampai pada
akhirnya tahap pengawasan dan evaluasi dari hasil-hasil pelaksanaan
rencana.”
Pengertian Kas
Menurut Munawir (1983:14), pengertian kas adalah sebagai berikut:
Kas
merupakan uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima dari
para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk giro atau
demand deposit, yaitu simpanan di bank yang dapat diambil kembali
(dengan menggunakan cek atau bilyet).
Pendapat
lainnya juga hampir sama di kemukakan oleh: Theodarus M. Tuanakotta,
AK, (1982:150) dalam bukunya Auditing Petunjuk Pemeriksaan Akuntan
Publik, yaitu:
Kas dan bank meliputi
uang tunai dan simpanan-simpanan di bank yang langsung dapat diuangkan
pada setiap saat tanpa mengurangi nilai simpanan tersebut. Kas dapat
terdiri dari kas kecil atau dana-dana kas lainnya seperti penerimaan
uang tunai dan cek-cek (yang bukan mundur) untuk disetor ke bank
keesokan harinya.
Dari pendapat-pendapat
tersebut dapatlah di tarik kesimpulan bahwa kas adalah seluruh uang
tunai dan bentuk-bentuk lainnya yang dapat diuangkan setiap saat apabila
perusahaan membutuhkan.
Pengertian Anggaran Kas
Menurut Lukman Syamsudin, dalam bukunya “Manajemen Keuangan Perusahaan” menyatakan bahwa:
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa anggaran kas akan memiliki peranan yang penting dalam mengendalikan kas, dimana kegunaannya terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menambah dana dari sumber-sumber intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada setiap akhir tahun anggaran yang ditetapkan.
Dalam menjalankan suatu perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, dibutuhkan suatu efektivitas pengendalian kas terhadap setiap perusahaan dalam kegiatan perusahaannya.
Menurut M. Munandar (1985:311), Anggaran kas adalah:
Hecket, Wilson dan Campbell, (1981:402) dalam bukunya Controllership, tugasnya Akuntan Manajemen, menyatakan definisi dari anggaran kas adalah:
Menurut Any Agus Kana, (2001: 225) dalam buku Anggaran Perusahaan mengemukakan bahwa :
Pengertian Anggaran Kas
Menurut Lukman Syamsudin, dalam bukunya “Manajemen Keuangan Perusahaan” menyatakan bahwa:
“Anggaran
kas adalah suatu alat yang dapat digunakan manajer keuangan untuk
meramalkan atau memperkirakan kebutuhan-kebutuhan dana jangka pendek dan
untuk mengetahui kekurangan atau kelebihan uang selama periode budget”.
Dari pengertian diatas dapat dikatakan bahwa anggaran kas akan memiliki peranan yang penting dalam mengendalikan kas, dimana kegunaannya terutama untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menambah dana dari sumber-sumber intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada setiap akhir tahun anggaran yang ditetapkan.
Dalam menjalankan suatu perusahaan untuk menjaga kelangsungan hidup perusahaan, dibutuhkan suatu efektivitas pengendalian kas terhadap setiap perusahaan dalam kegiatan perusahaannya.
Menurut M. Munandar (1985:311), Anggaran kas adalah:
“Anggaran
kas adalah budget yang merencanakan secara lebih terinci tentang semua
jumlah kas beserta perubahan-perubahannya dari waktu ke waktu selama
periode tertentu dimasa yang akan datang, baik perubahan yang berupa
penerimaan kas maupun yang berupa pengeluaran kas”.
Hecket, Wilson dan Campbell, (1981:402) dalam bukunya Controllership, tugasnya Akuntan Manajemen, menyatakan definisi dari anggaran kas adalah:
“Anggaran
kas adalah merupakan program penjualan dan biaya yang terkoordinasi
serta terkorelasikan dengan perubahan-perubahan neraca, penjualan serta
pengeluaran yang diperkirakan.”
Menurut Any Agus Kana, (2001: 225) dalam buku Anggaran Perusahaan mengemukakan bahwa :
“Anggaran
kas adalah perencanaan posisi kas dalam jangka waktu tertentu yang
terdiri dari dua bagian yaitu perencanaan penerimaan kas (aliran kas
masuk) dan perencanaan pengeluaran kas (aliran kas keluar)”.
Dari
beberapa pendapat tersebut, dapat disimpulkan bahwa anggaran kas adalah
gambaran atas seluruh rencana penerimaan dan pengeluaran uang tunai
yang bertalian dengan rencana keuangan perusahaan dan transaksi lainnya
yang menyebabkan perubahan-perubahan pada posisi kas atau menunjukkan
aliran kas pada periode tersebut.Manfaat Angaran Kas
Dari pendapat-pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa anggaran berperan sebagai alat bantu manajemen dalam melakukan perencanaan sumber daya yang akan diperoleh dan digunakan, serta mengendalikan bagaimana sumber tersebut digunakan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan dalam jangka waktu tertentu.
Anggaran dapat membantu manajemen dalam pengendalian kas, karena anggaran kas memberikan informasi yang berguna tentang pola penerimaan dan pengeluaran kas setiap periode operasi perusahaan,
#
Referensi:- Adisaputro, G. 2007. Anggaran Perusahaan 2. Edisi ke-1. Yogyakarta : BPFE.
- Adisaputro, G. dan Marwan, asri. 1979. Anggaran Perusahaan: Prinsip Mekanisme dan Teknik Penyusunannya. Yogyakarta : bagian penerbitan Universitas Gadjah Mada.
- Adisaputro, G. dan Yunita, A. 2007. Anggaran Bisnis Analisis, Perencanaan, dan Pengendalian Laba. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.
- Ahyari, A. 1989. Anggaran Perusahaan: Pendekatan Kuantitatif. Buku 1. Yogyakarta: BPFE.
- Munandar, M. 2007. Budgeting: Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja. Edisi ke-2. Yogyakarta: BPFE.
- Nafarin, M. 2007. Penganggaran Perusahaan. Edisi ke-3. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
- Sasongko, C. dan Parulian, S.R. 2010. Anggaran. Jakarta : Penerbit Salemba Empat.
- Supriyanto, Y. 1995. Anggaran Perusahaan. Edisi ke-1. Yogyakarta : bagian penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.
Tujuan Penyusunan Anggaran Kas
Dengan menyusun anggaran kas perusahaan akan mampu untuk:
- Menentukan posisi kas pada berbagai waktu, yaitu dengan memperbandingkan uang kas masuk dengan uang kas keluar. Sehingga saldo kas pada akhir suatu periode akan sama dengan saldo kas awal ditambah penerimaan-penerimaan kas pada suatu periode dan dikurangi pengeluaran-pengeluaran kas pada waktu yang sama.
- Memperkirakan kemungkinan terjadinya defisit atau surplus. Defisit terjadi bilamana pemasukan ditambah saldo awal ternyata lebih kecil dari kebutuhan pengeluaran yang harus dibayar. Sebaliknya surplus akan terjadi bilamana pemasukan melebihi pengeluaran, sehingga jumlah saldo akhir periode mengalami peningkatan. Terhadap kemungkinan defisit inilah perusahaan perlu lebih waspada.
- Mempersiapkan keputusan pembelanjaan berjangka pendek atau berjangka panjang. Dengan terjadinya defisit kas perusahaan perlu mencari dana tambahan dari sumber yang paling menguntungkan. Sebaliknya dengan adanya surplus yang diketahui lama sebelumnya, dapat dipersiapkan pemilihan alternatif penggunaan yang paling menguntungkan.
- Menggunakannya sebagai dasar kebijaksanaan pemberian kredit. Besar kecilnya kas yang tersedia juga menunjukkan kemampuan perusahaan membelanjai modal kerjanya. Kemampuan pembelanjaan modal kerja ini pada gilirannya juga merupakan dasar bagi perusahaan untuk menggunakan kebijakan kredit sebagai upaya meningkatkan volume penjualan.
- Menggunakannya sebagai dasar otorisasi dana anggaran yang disediakan. Sesuatu jenis biaya yang sudah dianggarkan perlu diatur penggunaannya lewat mekanisme otorisasi pengeluaran kas. Dengan demikian plafon anggaran tidak akan terlampaui dan sekaligus disesuaikan dengan keadaan likuiditas perusahaan
- Anggaran kas yang sudah ada juga berfungsi sebagai dasar penilaian terhadap realisasi pengeluaran kas yang sebenarnya. Dengan demikian varian dalam arus kas masuk maupun kas keluar dapat diketahui yang menjadi penyebabnya.
Dimensi Waktu Perencanaan dan Pengendalian Kas
Biasanya, perencanaan dan pengendalian kas meliputi tiga dimensi waktu, yaitu budget kas jangka panjang, budget kas jangka pendek, dan budget kas untuk operasional.
- Budget kas jangka panjang sesuai dengan dimensi waktu dari pengeluaran modal dan rencana laba strategis jangka panjang. Estimasi penerimaan kas (terutama dari penjualan barang atau jasa dan pinjaman) dan estimasi pengeluaran kas (terutama untuk biaya-biaya, pengeluaran modal, dan pembayaran utang) merupakan dasar yang sehat untuk keputusan-keputusan yang menyangkut keuangan, penggunaan kas, dan untuk kredit jangka panjang.
- Budget kas jangka pendek sesuai dengan rencana laba taktis jangka pendek. Budget kas jangka pendek memerlukan rencana atau estimasi aliran kas masuk dan kas keluar yang rinci yang secara langsung berkaitan dengan rencana laba tahunan, misalnya estimasi penerimaan kas dari penjualan dan estimasi pengeluaran kas untuk membayar pembelian mesin-mesin dan peralatan yang baru.
- Budget kas untuk operasional digunakan oleh perusahaan terutama untuk perencanaan dan pengendalian aliran kas masuk dan keluar berdasarkan kegiatan sehari-hari (day-to-day operation). Tujuan utama budget ini adalah untuk pengendalian kas yang dinamis atas posisi kas dalam rangka meminimalkan biaya bunga dan opportunity cost karena kas yang menganggur.
Pendekatan Penyusunan Anggaran Kas
Menurut M. Nafarin (2009:312) terdapat dua pendekatan dalam penyusunan anggaran kas, yaitu : (1) pendekatan kas masuk dan kas keluar, (2) pendekatan akunting keuangan. Pendekatan kas masuk dan kas keluar kadang- kadang disebut juga dengan metode langsung. Pendekatan akunting keuangan kadang-kadang disebut juga dengan metode ikhtisar laba rugi atau metode tak langsung.
- Pendekatan Kas Masuk dan Kas Keluar
Metode
ini didasarkan pada analisis naik dan turun kas yang dianggarkan yang
mencerminkan semua arus kas masuk dan kas keluar dari anggaran jualan,
anggaran biaya/beban, dan anggaran tambahan produk modal. Metode ini
sering digunakan untuk anggaran kas jangka pendek sebagai bagian dari
rencana laba tahunan. Oleh karena itu metode ini disebut juga dengan
pendekatan anggaran kas jangka pendek. Disebut pendekatan anggaran kas
jangka pendek, karena biasanya anggaran dengan metode ini dibuat paling
lama periodenya setahun. Selama setahun tersebut periode anggaran dibagi
dalam tiap triwulan, bulan, minggu, atau hari.
Disebut pendekatan kas masuk dan kas keluar, karena dalam menyusun anggaran kas lebih dahulu ditaksir sumber kas masuk, kemudian ditaksir kas keluar. Setelah itu ditentukan apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas. Dikatakan metode langsung karena metode ini langsung secara rinci mengidentifikasi dari transaksi sumber kas atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus kas keluar.
Disebut pendekatan kas masuk dan kas keluar, karena dalam menyusun anggaran kas lebih dahulu ditaksir sumber kas masuk, kemudian ditaksir kas keluar. Setelah itu ditentukan apakah terjadi kelebihan kas atau kekurangan kas. Dikatakan metode langsung karena metode ini langsung secara rinci mengidentifikasi dari transaksi sumber kas atau arus kas masuk dan belanja kas atau arus kas keluar.
- Pendekatan Akunting Keuangan
Titik
tolak dalam pendekatan ini adalah laba bersih diubah dari dasar akrual
menjadi dasar kas, artinya disesuaikan dengan perubahan rekening
penundaan rekening bukan kas, seperti: beban/biaya terutang, beban/biaya
bayar di muka, depresiasi/ penyusutan/ penghapusan/ amortisasi.
Pendekatan ini tidak membutuhkan data yang rinci dan lebih sedikit
rinciannya tentang arus kas masuk dan arus kas keluar. Metode ini lebih
cocok untuk anggaran kas jangka panjang. Oleh karena itu metode ini
disebut juga dengan pendekatan anggaran kas jangka panjang. Metode ini
dikatakan pendekatan akunting keuangan, karena cara penyusunan anggaran
kas berdasarkan ikhtisar laba rugi dan neraca yang dihasilkan akunting
keuangan. Oleh karena penyusunan anggaran kas didasarkan ikhtisar laba
rugi dan neraca maka disebut metode tak langsung.
Menurut Ellen Christina et al (2001:188) ada dua pendekatan dalam menyusun anggaran kas, yaitu :
1. Anggaran Kas Jangka Pendek
Anggaran
ini merupakan alat operasional pengendalian kas sehari-hari. Jangka
waktunya disesuaikan dengan anggaran tahunan. Anggaran kas jangka pendek
sesuai dengan rencana laba taktis jangka
pendek dan memerlukan rencana atau estimasi aliran kas masuk dan keluar
yang rinci, yang secara langsung berkaitan dengan rencana laba tahunan.
Sebagai contoh estimasi penerimaan kas dari penjualan dan estimasi
pengeluaran kas untuk pembelian mesin-mesin dan peralatan baru. Anggaran
kas seperti ini terutama berfungsi sebagai alat pemberian otorisasi kas
keluar yang secara terus-menerus disesuaikan dengan arus kas masuk dan
situasi keuangan pada umumnya.
2. Anggaran Kas Jangka Panjang
Anggaran
ini meliputi jangka waktu lima sampai sepuluh tahun yang disesuaikan
dengan perencanaan perusahaan yang telah disusun. maka jangka waktu
anggaran kas jenis ini disesuaikan dengan waktu yang
tercakup di dalam corporate plan tersebut. Kegunaannya yang terutama
adalah untuk mengetahui kemampuan perusahaan menambah dana dari
sumber-sumber intern dan sekaligus memperkirakan saldo kas pada akhir
setiap tahun anggaran
Sumber kas masuk yang utama adalah:
- Hasil penjualan produk secara tunai.
- Hasil menagih piutang dagang.
- Pendapatan lain seperti bunga dari Bank, jasa giro, dividen.
- Adanya pengurangan pada aktiva tetap, seperti menjual aktiva yang tidak terpakai.
- Adanya penerimaan yang bukan penghasilan, seperti kredit dari Bank, penjualan obligasi dan lain-lain hutang jangka pendek
- Penambahan modal sendiri oleh pemilik.
- Berbagai pembayaran untuk keperluan operasional perusahaan sehari-hari seperti membeli material/bahan baku, membayar gaji, dan upah tenaga kerja, berbagai biaya yang termasuk sebagai biaya overhead pabrik (kecuali depresiasi/amortisasi yang tidak membutuhkan kas) biaya-biaya penjualan dan biaya administratif.
- Pembayaran pada para kreditur, baik berupa bunga maupun angsurannya.
- Penambahan berbagai aktiva tetap seperti pembelian aktiva tetap.
- Pembayaran pada pemilik modal, seperti pembayaran dividen atau pengembalian modal.
- Pembayaran pada pemerintah seperti membayar pajak, cukai, meterai, restitusi, Ipeda dan lain-lain.
Karena anggaran kas seperti yang diuraikan diatas disusun dengan memperkirakan seluruh penerimaan dan seluruh pengeluaran yang terjadi pada sesuatu periode, maka metode anggaran kas seperti ini disebut Metode Penerimaan dan Pengeluaran Kas (Cash Receipts and Distribursements Method).
Secara ringkas sumber kas masuk dan penggunaan kas keluar sebagaimana terlihat pada tabel berikut:
Manfaat Laporan Sumber dan Penggunaan Kas
Laporan sumber dan penggunaan kas ini sangat penting, karena dapat dipergunakan sebagai dasar dalam merencanakan kebutuhan kas di masa mendatang dan kemungkinan sumber-sumber yang ada, atau dapat digunakan sebagai dasar perencanaan dan peramalan kebutuhan kas atau cash flow di masa yang akan datang.
Sedangkan bagi para kreditor atau bank dengan laporan cash flow ini akan dapat menilai kemampuan perusahaan dalam membayar bunga.Selain itu kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan perusahaan. Karena kas merupakan salah satu unsur modal yang paling tinggi likuiditasnya, sehingga semakin besar jumlah kas yang dimiliki oleh perusahaan akan semakin tinggi pula tingkat likuiditasnya. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan baik, baik penerimaannya maupun penggunaannya.
Anggaran Kas Jangka Pendek
Anggaran kas jangka pendek umumnya disusun dengan cara menulusuri jejak berbagai kegiatan perusahaan yang mengakibatkan terjadinya arus fisik masuk dan arus fisik keluar. Arus balik dari jejak arus fisik yang masuk akan mengakibatkan terjadinya arus kas keluar. Demikian pula sebaliknya arus balik dari jejak berbagai arus fisik keluar akan mengakibatkan terjadinya arus kas masuk.
Skema berikut ini akan memberikan gambaran yang jelas adanya berbagai keluar dan masuknya arus kas dan arus fisik.
Dalam skema tersebut terlihat adanya empat pihak yang sekaligus menjadi penyalur dana dan penerima dana. Mereka itu adalah:
- Perusahaan yang melaksanakan proses produksi barang/jasa sebagai pihak pertama dan pengambil inisiatif atas terjadinya keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam keseluruhan sistem itu
- Para rekanan/pemilik faktor produksi; yang bergerak dalam pasaran faktor produksi dan pengambil inisiatif atas terjadinya keseluruhan arus kas dan arus fisik dalam keseluruhan sistem itu
- Konsumen/pembeli produk perusahaan merupakan pihak yang membutuhkan produk perusahaan untuk dikonsumsikan sendiri atau dijual kembali
- Pemilik dana/pemerintah adalah sebagai pihak yang mempercayakan modalnya untuk digunakan oleh perusahaan
Di antara perusahaan, Pemilik Modal dan Pemerintah hanya terjadi arus kas masuk dan arus kas keluar. Arus kas masuk terjadi pada saat pemilik dan kreditur menyerahkan modalnya pada perusahaan sebagai penyertaan atau sebagai kredit, sedangkan arus kas keluar terjadi pada saat perusahaan membayar kewajiban dalam bentuk pajak,restitusi, bea meterai dan sebagainya pada Pemerintah. Transaksi ini disebut transaksi keuangan yang sifatnya terputus-putus (internittent).
Dengan memahami berbagai kegiatan yang terjadi diantara empat pihak inilah perusahaan akan mampu memperkirakan baik jumlah maupun waktu terjadinya arus kas masuk dan arus kas keluar, baik yang bersifat operasional maupun yang berupa transaksi keuangan. Hasil perekaman arus kas masuk dan arus kas keluar ini kita sebut anggaran kas.
Contoh Kasus Anggaran Kas Jangka Pendek
Berikut ini adalah data yang dimiliki PT LARA yang dikumpulkan untuk melakukan penyusunan anggaran kas tahunan, pada semester 1 Tahun 20XX:
- Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 20XX
- Sejak beroperasi, perusahaan selain menjual secara tunai, juga menjual secara kredit. Adapun komposisi penjualannya adalah:
- Sebesar 60% dari total penjualan adalah penjualan tunai dan sisanya adalah penjualan kredit. Untuk penjualan tunai manajemen menetapkan akan memberikan potongan harga sebesar 10%.
- Untuk penjualan kredit; manajemen memberlakukan term of payment 5/10, n/60. Dari penjualan kredit diperkirakan sebesar 60% akan memanfaatkan periode potongan, sedangkan sisanya tidak memanfaatkan periode potongan. Dari pembeli yang tidak memanfaatkan potongan, 50%-nya kaan membayar pada bulan transaksi dan sisanya akan membayar pada bulan berikutnya.
- Diperkirakan besarnya piutang tak tertagih (bad debt) adalah 5% dari penjualan kredit.
- Besarnya Cash Opname awal Tahun 20XX adalah Rp 10.000.000,-
- Perusahaan melakukan pembelian bahan baku yang merencanakan akan dibayar 30% secara tunai dan 70% dibayar bulan berikutnya. Adapun pembelian yang dilakukan adalah:
- Hutang jatuh tempo yang harus dibayarkan adalah januari Rp 2.500.000,- , Maret Rp 1.000.000,- ,dan Juni Rp 3.000.000,-
- Menyusun skedul pengumpulan piutang untuk triwulan 1 tahun 20XX. Sertakan persiapan perhitungannya.
- Menyusun skedul penerimaan kas untuk triwulan 1 Tahun 20XX.
- Menyusun skedul pengeluaran kas untuk triwulan 1 Tahun 20XX.
- Menyusun skedul kas sementara untuk triwulan 1 Tahun 20XX.
a) Penjualan Menurut Bentuk Pembayaran & Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
PT LARA
Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Triwulan 1 Tahun 20XX
Skedul Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
Triwulan 1 Tahun 20XX
Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai :
- Total penjualan : dari data Rencana Penjualan selama semester 1 Tahun 20XX
- Penjualan Tunai (60%): Total Penjualan x 0,6 (penjualan tunai 60%). Misal, pada bulan Januari (Rp 15.000.000 x 0.6= Rp 9.000.000).
- Potongan Penjualan Tunai (10%): Hasil dari penjualan Tunai x 0.1 (Pot. Penj. Tunai ). Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 x 0.1= Rp 900.000).
- Penjualan Tunai Neto: Hasil dari penjualan tunai ˗ hasil dari pot.penjualan tunai.Misal, pada bulan Januari (Rp 9.000.000 – Rp 9.00.000= Rp 8.100.000).
- Penjualan Kredit (40%): Total penjualan x 0.4 (penjualan kredit 40%). Misal, pada bulan Januari (Rp 15.000.000 x 0.4 = Rp 6.000.000).
- Bad Debt (5%): Hasil dari penjualan kredit x 0.05 (bad debt 5%). Misal, pada bulan Januari (Rp 6.000.000 x 0.05= Rp 300.000).
- Piutang Neto: Hasil dari penjualan kredit – bad debt. Misal, pada bulan Januari (Rp 6.000.000 – Rp 300.000= Rp 5.700.000) .
b) Skedul Pengumpulan Piutang / Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
PT LARA
Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
Triwulan 1 Tahun 20XX
Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit
Triwulan 1 Tahun 20XX
Keterangan Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit:
- Piutang Neto didapat dari data pada Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai
- Piutang yang mendapat hak discount (60%): Piutang Neto x 0,6 (hak discount). Misal, Pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,6= Rp3.420.000).
- Discount 5%: Piutang yang mendapat hak discount x 0.05 (discount). Misal, pada bulan Januari (Rp 3.420.000 x 0.05 = Rp 171.000).
- Piutang tidak mendapat discount (40%): Piutang neto x 0.4 (piutang tidak mendapat discount). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.700.000 x 0,4= Rp 2.280.000).
- Piutang yang tidak mendapat discount dilunasi: Hasil dari piutang tidak mendapat discount x 0,5 (pelunasan 50%).Misal, pada bulan Januari (Rp 2.280.000 x 0.5= Rp 1.140.000).
- Total Pengumpulan Piutang: Piutang neto + piutang tidak mendapat discount. Misal, pada bulan Januari (Rp 3.249.000 + Rp 1.140.000= Rp 4.389.000).
PT LARA
Anggaran Penerimaan Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
Anggaran Penerimaan Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
Keterangan Anggaran Penerimaan Kas:
- Penjualan Tunai Neto (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Tunai)
- Piutang (dari data Penerimaan Kas dari Penjualan Kredit)
PT LARA
Anggaran Pengeluaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
Anggaran Pengeluaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
Keterangan Anggaran Pengeluaran Kas:
- Pembelian bahan baku tunai: Data pembelian bahan baku x 0,3 (dari perencanaan pembelian bahan baku 30% secara tunai). Misal, pada bulan Januari (Rp 5.000.000 x 0,3 = Rp 1.500.000)
- Pembelian bahan baku kredit: Data pembelian bahan baku x 0,7 (dari perencanaan pembelian bahan baku 70% secara kredit dibayar bulan berikutnya). Misal, pada bulan Februari (Rp 5.000.000 x 0,7 = Rp 3.500.000)
- Pembayaran hutang: Data didapat dari soal bahwa Januari sebesar Rp 2.500.000 , Maret Rp 1.000.000 , dan Juni Rp 3.000.000.
PT LARA
Anggaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
Anggaran Kas
Triwulan 1 Tahun 20XX
Keterangan Anggaran Kas :
- Kas tersedia: Saldo kas awal + penerimaan kas. Misal, pada bulan Januari (Rp 10.000.000 + Rp 12.489.000 =Rp22.489.000)
- Saldo kas akhir: Kas tersedia – pengeluaran kas. Misal, pada bulan Januari (Rp 22.489.000 – Rp 4.000.000 = Rp 18.489.000)
Anggaran Kas Jangka Panjang
Bila anggaran kas tahunan disusun dengan cara menelusuri jejak arus fisik masuk dan arus fisik keluar, maka anggaran kas jangka panjang disusun dengan cara membandingkan neraca yang disusun antara dua periode anggaran dan perhitungan rugi laba perusahaan yang terjadi selama periode antara kedua neraca tersebut.
Untuk anggaran kas jangka panjang ini sesuai dengan dimensi waktu dari pengeluaran modal dan rencana laba strategik jangka panjang. Estimasi penerimaan kas (terutama dari penjualan barang atau jasa dan pinjaman), sedangkan estimasi pengeluaran kas adalah terutama untuk biaya-biaya, pengeluaran modal dan pembayaran hutang,yang merupakan dasar yang tepat untuk keputusan-keputusan yang berkaitan dengan keuangan.
Secara hipotesis neraca suatu perusahaan adalah sabagai berikut;
Neraca
Suatu konsep neraca yang paling awal yang menyatakan bahwa neraca selalu seimbang jumlah kekayaan perusahaan sama dengan jumlah modal yang dimiliki ditambah hutang-hutangnya
Misalkan Selama satu tahun usaha terjadi transaksi sebagai berikut ini:
- Perusahaan memperoleh laba dan memakai sebagian dari laba ini
- Perusahaan memperoleh hutang lancar baru
- Perusahaan menambah hutang jangka panjang
- Perusahaan menambah setoran modalnya
- Perusahaan mengurangi sebagian dari aktiva lancar non kas (seperti piutang dan persediaan)
- Perusahaan menjual sebagian dari aktiva tetapnya
- Meningkatnya jumlah modal dan hutang-hutang perusahaan
- Menurunnya jumlah aktiva non kas dan aktiva tetap yang dimiliki
- Meningkatnya seluruh kekayaan perusahaan yang tercermin dalam meningkatnya jumlah uang kas
Contoh Kasus Anggaran Kas Jangka Panjang
MARI manufacturer merencanakan menambah kapasitas produksinya pada tahun 1988. Manajemen menyusun perencanaan kas jangka lima tahun (2016-2020).
Data yang sudah berhasil dikumpulkan sebagai berikut :
- Penjualan pada 2016 sebesar Rp 800 juta ; diharapkan akan meningkat terus sebesar Rp 40 juta setahun sampai 2020.
- Perkiraan Biaya Variabel sebesar 40% dari penjualan; sedang Biaya Fixed untuk 2016 sebesar Rp 380 juta dan akan meningkat dengan 10% pada 2019.
- Depresiasi dan Amortisasi merupakan 30% dari Rp 300 juta fixed cost.
- Saldo Kas Riil pada awal 2016 sebesar Rp 70 juta. Modal kerja non kas pada waktu tersebut sebesar 150 juta. Modal kerja non kas ini akan meningkat pada proporsi yang sama dengan meningkatnya penjualan.
- Pajak pendapatan sebesar 30%
- Sumber kas lainnya:
- Penjualan aktiva tak terpakai: 2016/5 juta ; 2017/5 juta; 2018/50 juta; 2019/5 juta dan 2020/5 juta
- Menjual saham portofolio: 2018/100 juta
- Utang Bank jangka panjang: 2017/200 juta.
- Kebutuhan Kas:
- Saldo sinking fund pada awal 2016 sebesar 150 juta dan akan ditambah dengan 50 juta lagi pada 2016.
- Pembayaran kembali hutang obligasi sebesar 600 juta dari sinking fund pada 2017.
- Pengeluaran modal: 2016/40 juta; 2017/50 juta; 2018/350.000 (beli mesinnya): 2019/100 juta; dan 2020/150 juta.
- Pembayaran deviden: 2016/2017 masing-masing sebesar 20 juta setahun; 2018/2019 dan 2020 sebesar 25 juta setahun.
- Pengeluaran lainnya: 2016/5,0 juta; 2017/10 juta; 2018/5,0 juta; 2019/5,0 juta dan 2020/5,0 juta.
Dengan data tersebut diminta untuk:
1. Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.
2. Menyusun anggaran kas jangka panjang.
Penyelesaian :
- Menyusun perkiraan rugi/laba 5 tahun yang akan datang.
MARI Manufacturer
Perkiraan Rugi Laba Tahunan
2016-2020 (jutaan)
Perkiraan Rugi Laba Tahunan
2016-2020 (jutaan)
Keterangan Perkiraan Rugi Laba Tahunan:
- Penjualan : Sebesar Rp 800 juta didapat dari data soal, dan pada tahun berikutnya meningkat Rp 40 juta setahun sampai 2020.
- Biaya Variabel (40%) : Penjualan x 0,4 (biaya variabel). Misal pada tahun 2016 (Rp 800 x 0,4 = Rp 320.000).
- Fixed : dari data soal.
- Keseluruhan : Penjumlahan Variabel dan Fixed.
- Laba Sebelum Pajak : Penjualan – Keseluruhan. Misal, tahun 2016 (Rp 800 – Rp 700 = Rp 100).
- Pajak Pendapatan 30% : Laba sebelum pajak x 0,3 (pada setiap tahunnya).
- Laba sesudah Pajak : Laba sebelum pajak - pajak pendapatan 30% (pada setiap tahunnya)
- Menyusun anggaran kas jangka panjang
MARI Manufacturer
Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas
2016-2020 (jutaan)
Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas
2016-2020 (jutaan)
Keterangan Perkiraan Kebutuhan Modal Kerja Non Kas:
- Saldo Kas Awal dari data soal.
- Meningkatnya penjualan 2016 ke 2017 = = 5%. Berpengaruh pada Modal Kerja non Kas pada setiap tahunnya dengan dikalikan 105%.
- Keseluruhan Modal Kerja : Saldo kas awal + Modal kerja non kas (pada setiap tahunnya).
- Kenaikan Modal Kerja Non Kas : Pengurangan hasil modal kerja non kas dari tahun ke tahun berikutnya.
Keterangan Anggaran Kas Tahunan :
- Saldo Kas Awal tahun : Untuk tahun 2016 didapat dari data soal, Sedangkan untuk tahun berikutnya didapat dari saldo kas akhir tahun.
- Keuntungan untuk Pajak : Dari data laba sesudah pajak (pada perkiraan rugi laba tahunan).
- Depresiasi dan Amortisasi : 30% dari Rp 300 juta fixed cost.
- Penjualan aktiva tak terpakai, penjualan saham dan utang bank jangka panjang , sudah tertera pada soal.
- Kas tersedia : Dari penjumlahan saldo kas awal tahun, keuntungan untuk pajak, depresiasi dan amortisasi, penjualan aktiva tak terpakai, penjualan saham, dan utang bank jangka panjang.
- Pengeluaran- pengeluaran : sudah tertera pada data yang terkumpul.
- Saldo kas akhir tahun : Kas tersedia – penjumlahan (pengeluaran-pengeluaran), pada setiap tahunnya.
REFERENSI: www.hendrabudget.web.id